Kebudayaan Islam Pada Masa Kerajaan Demak yang Masih Dibudayakan Sampai Sekarang.
1. Upacara Sekaten
Salah satu tradisi atau kebudayaan pada masa Kerajaan Demak yang masih berlangsung hingga sekarang adalah upacara Sekaten. Upacara ini bertujuan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad pada bulan Maulud, atau orang-orang biasanya menyebut dengan kata Maulid Nabi. Hal ini dapat dijelaskan oleh Soebadyo (2002: 62) sebagai berikut.
Perayaan maulud disebut Sekaten. Istilah ini berasal dari kata shahadatain, pengakuan percaya pada agama Islam, “Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulnya”. Konon dimulai pada saat maulud diperkenalkan oleh Raden Patah di Demak pada awal abad ke-16, ribuan orang Jawa beralih agama Islam dengan mengucapkan syahadatain. Oleh karena itu penggunaan nama Sekaten pada perayaan tersebut menjadi terkenal. Perayaan tersebut diteruskan oleh sultan-sultan berikutnya sehingga kemudian menjadi perayaan tahunan. Sekaten juga menjadi lambang kekuatan dan keberanian pendiri kerajaan mataram.