Minggu, 17 April 2016

NGOPI SEDEKAH! Rebana Syifana Mensponsori Pengajian Umum Dalam Rangka Santunan Yatim - Oktober 2015




NGOPI SEDEKAH
===============

Banyak orang yang bersedekah karena mengharap balasannya sesuai apa yang disabdakan Allah dalam Al Quran. Entah itu untuk mendapat pekerjaan yang layak, keuntungan usaha yang berlipat-lipat, atau segala sesuatu yang berkaitan dengan bertambahnya harta.

Dalam surat Al Baqarah ayat 261 dikatakan, “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir. Pada tiap-tiap bulir 100 biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas karunianya lagi Maha Mengetahui.”

Lalu salahkah jika bersedekah dengan berharap balasan berlipat ganda sebagaimana yang telah Allah swt janjikan?

Ternyata tidak ada yang salah. Namun, jika bersedekah sebatas itu biasanya:

Pertama, ‘sedekah yang dikeluarkan hanyalah sebatas untuk mendapatkan ‘balasan’ yang kita inginkan. Karena Allah sesuai prasangka hambanya, terkadang Allah juga membalas sesuai yang kita minta. Tidak lebih.

Misalnya, kita sedang butuh uang untuk biaya kos atau kontakan, sebanyak Rp 700.000,00. Karena pakai hitung-hitungan, akhirnya kita menghitung berapa sedekah yang harus dikeluarkan supaya mendapat tujuh ratus ribu rupiah? Akhirnya, hanya bersedekah 1000 rupiah di kotak infaq mesjid. Allah biasanya membalas maksimal sampai angka Rp 700.000,00 bahkan kurang. Bisa jadi karena niatan awalnya dan kadar keikhlasannya.

Kedua, Banyak orang yang hitung-hitungan seringnya menyalahkan dan meragukan janji Allah karena merasa ‘hitungannya tidak tepat’. Butuhnya berapa dikasihnya berapa sama Allah. Lalu mulailah dia ‘kapok’ bersedekah.

Saudara, perlu diingat bahwa tidak selalu Allah membalas sedekah kita dengan balasan yang bersifat duniawi sesuai dengan logika “matematika sedekah’, boleh jadi balasannya berupa bentuk yang lain. Entah itu kesehatan, kebahagiaan, kesakinahan, dan lain-lainnya.

Ketiga, boleh jadi Allah tidak membalas dengan logika matematika, mungkin karena kita lebih tidak membutuhkannya. Kita lebih membutuhkan yang bukan logika matematikanya. Seandainya Allah membalas dengan harta sesuai dengan yang kita logikakan, mungkin hal itu akan mendatangkan kemudhorotan bagi kita.

Jadi, harus gimana ?
Kuncinya kalau bersedekah ya harus ikhlas. Niatkan bersedekah itu sebagai tabungan amal, bukan transaksi jual beli dengan Allah. hehehe




Allah tahu balasan yang terbaik untuk setiap harta yang kita sedekahkan. Wallahu wasi'un Alimmmmm

081390286402
NGOPI SEDEKAH
===============

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates